Intersection On My Life
https://nl.pinterest.com/pin/99219998024764188/ |
It’s been a while ..
Rasanya udah lama banget aku nggak
menuliskan sesuatu, karena biasanya aku akan menuliskan rasa sedih, sakit dan
marahku dengan lebih mudah, hehe. Bukan! Itu bukan berarti aku sedang merasa
sangat baik dan tenang akhir-akhir ini, justru banyak hal yang terjadi dengan
hebatnya dan tak terduga.
Yang jelas sih, tahun ini sangat memberiku
banyak sekali pelajaran.
Terlepas dari akhir tahun lalu yang sangat
menyedihkan, awal tahun ini Tuhan memberiku kesempatan besar untuk dapat
dicintai lagi oleh seorang yang sudah pernah kutuliskan sebelumnya. Tahun ini
juga menjadi akhir semesterku.
Masih teringat bagaimana tangis yang
kuluapkan sore itu (tahun lalu), kepalaku rasanya sangat lelah untuk berpikir
dan sekaligus bingung harus bagaimana. Seorang berusaha menenangkan tapi justru
membuat aku semakin sedih karena merasa tidak dipahami dan sebagainya
(belakangan aku tau aku seperti itu saat tertekan, bukan salah sipapun tapi aku
yang selalu mencari pembenaran, dan mencari pahlawan lain).
Selanjutnya suara menenangkan, seolah aku
bercerita pada Ibuku (tapi dulu, sekarang aku sering diam karena beliau jadi
lebih khawatir tiap kali tau hal rumit terjadi padaku), membuatku terlihat
bodoh kenapa aku menangis saat itu.
--
Tahun berganti, perjuangan akhir semester
terasa biasa saja menurutku, sampai akhirnya ada masalah yang terjadi lagi.
Jauh lebih buruk!! Aku tau disana Tuhan menegurku, banyak salah yang sudah
pasti kubuat, sangat banyak dan besar. Aku paham, aku terima.
Tapi di saat itu juga aku mengenali
orang-orang yang sungguh peduli padaku. Aku tahu betul how am I supposed to
treat and respect them, meskipun aku belum bisa melakukan banyak hal yang
berarti untuk mereka.
Basically it is because I couldn’t tell
about my problem to everyone, but I believe it is not an accident to let some
of them knew about it. How the time was and how they treated me bener-bener
suatu kuasa yang akan selalu aku ingat dan syukuri.
(It is not dramatic, I know setiap orang
akan menemui masalah dalam masa ini, but trust me it is not that usual).
--
28 Juli 2107.
Hari itu aku serahkan kepada-Nya.
Hari yang sangat singkat rasanya.
Tapi rasa syukur tak hentinya kupanjatkan.
--
Bulan berlalu, sampai akhirnya aku harus
mengucapkan pesan perpisahan.
Saat-saat itu adalah saat where I kneel
down for a help from him, thinking about his hug will recover me soon, but then
he gotta leave sebelum sempat melakukan apapun!!
Di sana barely I though I did something
wrong (pasti, lagi dan lagi), incase I gotta earn this fear.
--
Time flies~
Banyak sekali teguran Tuhan padaku, sampai
aku sadar akan sesuatu, aku dulu jahat tapi sungguh tak sejahat ini, aku dulu
banyak beralasan tapi tak selicik ini. Aku takut pada diriku sendiri, how to
get back or much better instead??
Aku melupakan hal-hal buruk yang pernah
kulakukan sebelumnya, karena aku terlalu sibuk dan bahagia akan sesuatu, tapi
akhir-akhir ini aku dapat mengingatnya dengan sangat jelas tanpa kuingin.
Sekarang aku juga sering ingat akan
sepenggal dialog di suatu malam, “Kamu milih ninggal atau ditinggal?” I asked
him suddently. “Aku milih ditinggal, karena aku nggak mau meninggalkan,”
jawabnya (trust me dalam dialog ala ala~ gini dia sering
banget misunderstanding, sedih deh). “Aku nggak suka ditinggal, rasanya nggak
enak, mending aku aja yang ninggal,” jawabku (ya aku kira dia nyambung maksud
pertanyaanku, padaal aku kira dia akan tanya dulu apa maksudku).
Kira- kira begitulah dialog yang aku
ingat, sampai akhirnya aku jelaskan maksudku adalah kematian, bukan
meninggalkan pasangan HaHa.
Iya!! Jadi aku memikirkan hal itu
berulang-ulang akhir-akhir ini. There are so much possibilities, I always
wonder apakah aku sudah diampuni atas kesalahan-kesalahan yang aku ingat dan
yang sulit kuingat kembali, hingga begitu sombongnya aku ingin pergi lebih
dulu? I start to think over and over on my bed every night, aku masih bangun
nggak ya besok? How if this is my last year? Just like a movie, there are so
much to struggle for when it is coming to an end.
I cannot be sure, but aku sungguh
bersyukur atas semua kesempatan ini. One of them is being loved by him. I must
be did something so much great then God let us together this way. I may broke
the promise or someway but, behind the madness and careless days I feel so
blessed and lucky.
At this happiness, I gotta do everything
wisely (jangan sampai aku lupa lagi akan besarnya kasih Tuhan padaku), seperti
menghargai waktuku mengingat semua salahku dan bersyukur atas hal baik yang
selalu diberi Tuhan (that actually always makes me wonder, who am I? Do I
deserve this sweet things for all my mistakes?).
--
It is not easy now to face it without him
around, but this way I could respect him more. It is totally not the same as
before, I always thought it would be as easy as I experienced, but totally NOT.
It brings me up and down even selang
beberapa menit aja~
It torture me and teach me at once.
Force me to push my pride away, understand
more, think positive, forgive and forget and much more and more.
It is so much tiring but yet so
challenging.
Life will build you up and tear you down,
cause life is everyone first experience.
I life once and it is such an honor to
know (and always live my life with, I hope) him.
0 comments